Friday, December 14, 2012

7 Cerita Nostalgia Jokowi


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah banyak makan asam garam kehidupan. Pengalaman-pengalaman itu dijadikan cambuk Jokowi untuk meraih sukses dan tetap rendah hati melayani warga Ibukota.
Hidup Jokowi tidak melulu manis. Ayah tiga anak ini ternyata pernah menjalani pahitnya kehidupan. Namun, Jokowi tidak kenal lelah bekerja keras hingga meraih sukses.
Meski menjadi orang nomor satu di Jakarta, Jokowi tetap hidup sederhana. Ia selalu ramah melayani curhatan warga Jakarta dan bersemangat mencari jalan keluar bagi permasalahan Ibukota.
Berikut 7 kenangan indah Jokowi sebelum beliau menjadi Gubernur DKI.

1. 3 Tahun Jadi Sales
Jokowi pernah menjajal bidang marketing. Ia berjualan dari kampung ke kampung.
"Saya berjualannya dari kampung ke kampung, dari pintu ke pintu. Karena saya dulu 3 tahun jadi sales, pintu ke pintu," kata Jokowi.

2. Ikut Pameran Keliling
Selama 23 tahun, Jokowi yang dahulu menjadi pengusaha mebel kayu rajin mengikuti acara pameran. Pameran keliling itu diikutinya 5 kali dalam setahun.
Jokowi berpendapat pameran memiliki peran penting bagi para pengusaha kerajinan.
"Karena kalau tidak dipamerkan produk itu, kalau tidak dipajang, masyarakat nggak mungkin tahu. Laku atau tidaknya kan masalah di pameran, baik masalah warna, baik masalah model, kemasan, harga, semuanya ada di dalam pameran seperti ini," papar pria yang sukses sebagai pengusaha mebel kayu dan mengekspornya ke luar negeri .
Ia pun melontarkan ide anyar. Eks Wali Kota Solo ini ingin Mal UKM di dekat Jl Thamrin City dijadikan pusat untuk kerajinan tangan.

3. Kontrak Rumah dan Tinggal di Bantaran Kali
Jokowi pernah tinggal di rumah kontrakan dan menghuni rumah di bantaran kali. Keluarganya juga pernah menjadi korban penggusuran.
Pengalaman masa kecil ini dijadikan pelajaran bagi Jokowi untuk melakukan pendekatan dengan warga di pinggiran kali Jakarta.
Jokowi menelurkan ide-ide untuk menata pemukiman kumuh warga di bantaran kali. Ada berbagai model pembangunan kampung yang bakal dibangunnya mulai 2013 ini.
Suami Iriana ini rajin mengunjungi perkampungan kumuh untuk menyerap aspirasi warga sekitar.

4. Tempat Tidur Tua
Saat boyongan ke Jakarta, Jokowi membawa barang-barang dari Solo buah karyanya sendiri. Salah satunya, tempat tidur itu sudah digunakannya selama 17 tahun.
"Tempat tidur itu memang sudah jelek, sudah saya pakai tidur lebih dari 17 tahun. Kalau tidur pakai itu saya kan bisa tidur nyenyak, adem. Itu buat sendiri, saya kan tukang kayu," kata Jokowi saat gladi resik pelantikan gubernur DKI di Gedung DPRD DKI.
Jokowi mengatakan tak ada barang mewah yang dia bawa dari Solo untuk ditempatkan di rumah dinas. Dia juga tak akan banyak menambah barang baru dan akan memanfaatkan barang-barang lama yang sudah tersedia.

5. Naik Gunung
Jokowi tidak takut apabila diminta untuk menurunkan spanduk antikorupsi di Gedung Balai Kota. Ia mengaku saat mahasiswa aktif di dunia pecinta alam dan panjat tebing.
Menurut Jokowi, saat masih berstatus mahasiswa di Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM), dirinya sering melakukan pendakian bersama teman-temannya.
"Biasanya tiap malam minggu kita naik gunung," kata Jokowi.

6. Klub Bulutangkis
Jokowi mengalahkan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso saat bertanding bulutangkis.
Pertandingan berjalan cukup seru. Kedua kubu saling melontarkan serangan. Sesekali Jokowi juga melepaskan smash yang tak bisa dihadang lawan. Skor berakhir 21-8 untuk kemenangan Jokowi dan Taufik.
Jokowi yang mengenakan setelan olahraga kaos warna merah dan celana pendek hitam tersenyum ramah menanggapi teriakan penonton itu.
"Permainannya sangat menyenangkan. Saya sudah 30 tahun tidak megang raket, tapi dulu dari SMP sampai SMA ikut Klub Abadi (sebuah klub bulutangkis) di Solo," kata Jokowi usai pertandingan selama 30 menit itu di Jalan PKP Kelapa Dua Wetan, Cibubur, Jakarta Timur.

7. Rambut Gondrong
Jokowi juga berkisah tentang rambutnya yang diakuinya tidak pernah diurus secara khusus. Ternyata Jokowi dulu pernah gondrong lho.
"Dulu pernah gondrong, kemudian lulus kuliah cepak," kenangnya sambil menikmati makan siang di Dapur Sunda, Pancoran, Jakarta Selatan.
Jika Jokowi mau memangkas rambutnya tidak perlu repot-repot pergi ke salon. Cukup panggil tukang cukur atau pergi ke 'salon' di bawah pohon.
"Kalau cukur saya panggil tukang cukur, kalau nggak di bawah pohon asem. Paling Rp 30 ribu atau Rp 40 ribu. Dua bulan sekali," kisahnya.

No comments:

Post a Comment